Potensi Wisata Desa

  • Jul 29, 2024

**Agrowisata Mapantama** adalah sebuah konsep desa wisata berbasis edukasi pertanian dan budidaya ikan yang menarik bagi masyarakat di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Agrowisata ini mulai dirintis pada tahun 2017 dan resmi dibuka untuk umum pada tahun 2019. Saat ini, Agrowisata Mapantama telah ditetapkan sebagai program prioritas daerah oleh pemerintah setempat. Nama "Mapantama" adalah singkatan dari Marangan Harapan Utama, yang berasal dari nama Dusun Merangan dan PT Multi Harapan Utama, dengan tujuan agar nama MHU dikenang sebagai bagian yang tidak terpisahkan oleh masyarakat.

Mengusung konsep "kembali ke desa" di lahan seluas 10 hektare, Agrowisata Mapantama memberikan pengalaman langsung bagi pengunjung untuk menangkap dan memasak ikan, menanam, memetik, dan memanen sayur, bunga, buah, serta padi, dan membajak sawah. Selain sebagai tempat wisata, desa wisata ini juga berfungsi sebagai sarana pengelolaan pertanian, pemberdayaan petani dengan kearifan lokal, serta sarana pendidikan bagi masyarakat umum dan pelajar dengan menyediakan lokasi konservasi tanaman lokal yang langka.

Untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat lokal, PT Multi Harapan Utama (MHU) bekerja sama dengan Universitas Kutai Kartanegara untuk mengembangkan Agrowisata Mapantama menjadi pusat edukasi pertanian, peternakan, dan perikanan. Pengelolaan Agrowisata Mapantama dilakukan oleh warga lokal yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Mapantama. Pembentukan Pokdarwis Mapantama dan peningkatan kapasitasnya dilakukan melalui pelatihan, perbaikan wisata susur sungai dengan sampan, pembibitan tanaman untuk suvenir seperti lombok, tomat brokoli hias, bunga marigold, bunga matahari, serta penanaman pohon pucuk merah, glodokan tiang, dan pemesanan bibit tanaman pohon tabebuya beraneka warna.

**Desa Loh Sumber**, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), juga memiliki tempat bersejarah yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai wisata sejarah. - Desa Loh Sumber Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki sebuah tugu peringatan yang berlokasi di tengah hutan. Tugu ini dibuat pada tahun 1946 untuk mengenang 183 warga pribumi yang melawan penjajahan dan dibantai oleh bangsa Jepang. Pembantaian ini terjadi karena warga melawan dan tidak sejalan dengan penjajahan. Loa Kulu adalah tempat pusat tambang pertama kali di Kutai, dan kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya menjadi lirikan dan tujuan utama para penjajah untuk menguasai dan mengeruk hasilnya.

Untuk menuju tugu tersebut, kita harus menaiki akses jalan semenisasi ke arah puncak yang dikelilingi hutan.

Menurut Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, "Para pribumi ini sebelumnya dibantai di sebuah sumur pada tahun 1943, setelah Indonesia merdeka di bulan Juli tahun 1946 jasad mereka dipindahkan dan dibangunlah tugu ini." Tugu ini sebagai tempat semayam terakhir usai dipindah dari sumur pembantaian, dan saat ini dijadikan cagar budaya. "Sebagai tempat untuk mengenang kembali perlawanan pribumi terhadap para penjajah dan sebagai cara mensyukuri kemerdekaan yang bisa dirasakan saat ini," tambah Sukirno.

Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berinisiatif untuk membangkitkan kembali pariwisata yang sempat terhenti akibat pandemi Covid-19. Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, mengungkapkan rencana evaluasi besar-besaran untuk menghidupkan kembali agrowisata Mapantama dan Wisata Juang. “Kita coba akan bangkit kembali, mulai dari nol lagi tidak masalah,” ujar Sukirno.

Desa ini juga menyimpan potensi sejarah seperti Sumur dan Tugu Pembantaian masyarakat Loa Kulu yang terjadi pada tahun 1946. Sukirno berharap, dengan dukungan Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan Kukar, wisata sejarah ini dapat menjadi edukasi bagi generasi muda untuk memahami arti penting sejarah. “Kita berharap ada tanggung jawab bersama dan kerja sama dari semua pihak baik tingkat desa sampai tingkat atas untuk membangun kembali potensi wisata ini,” tutupnya.

 

Sumber :

1. https://dialogis.co/advertorial/desa-loh-sumber-inisiasi-bangkitkan-pariwisata-pasca-pandemi/

2. PAVING A STEP TO SUSTAINABILITY JOURNEY LAPORAN KEBERLANJUTAN 2021, MMS Group Indonesia